ads 720x90

LATEST ARTICLES


Penderita diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan aman dan nyaman. Ini tips yang mesti diterapkan.

Menahan haus dan lapar selama kurang lebih 13 jam bukanlah perkara yang mudah, apalagi untuk penderita diabetes. Ini karena mereka harus menjaga kestabilan gula darah, di mana hal ini berhubungan dengan pola makan 3J (jam, jenis, jumlah).

Lantas, apakah itu artinya penderita diabetes dilarang untuk berpuasa? Jawabannya, tidak. Penderita diabetes masih tetap bisa berpuasa, menahan haus dan lapar dari sebelum fajar hingga matahari tenggelam. Namun untuk itu, terdapat beberapa tips yang perlu diterapkan dengan tepat.

Berdasarkan penjelasan dr. Resthie Rachmanta Putri MEpid dari KlikDokter, berikut adalah beberapa tips yang dimaksud:

Konsultasi dengan dokter
Hal ini wajib dilakukan, karena tidak semua penderita diabetes boleh berpuasa. Anda perlu terlebih dahulu mendapatkan mandat dari dokter.

“Jika diabetesi mengalami komplikasi terutama pada ginjal, pernah mengalami hipoglikemia, atau suntik insulin lebih dari satu kali sehari, puasa tidak dianjurkan baginya,” kata dr. Resthie 

Periksa kadar gula darah sebelum, selama dan setelah puasa
Puasa bisa membuat kadar gula darah penderita diabetes menjadi tidak stabil. Saat harus menahan lapar, gula darah bisa menurun drastis. Sedangkan saat sahur dan berbuka, gula darah bisa melonjak tinggi jika pengaturan menu makan yang dikonsumsi tidak baik.

Maka dari itu, jika diizinkan puasa, penderita diabetes tetap perlu memantau kadar gula darah saat sahur, di tengah puasa, dan setelah berbuka. Tindakan ini penting dilakukan di hari awal puasa untuk melihat kestabilan kadar gula darah.

Kenali tanda bahaya
Hipoglikemia adalah kadar gula darah di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini sangat mungkin terjadi pada penderita diabetes yang berpuasa, apalagi jika sebelumnya sudah menggunakan suntikan insulin atau mengonsumsi obat golongan sufonil urea seperti glimepirid dan glibenclamide.

Hipoglikemia ditandai dengan jantung berdebar, tubuh gemetar, pusing, gelisah, dan penurunan kesadaran. Bila mengalaminya, upayakan untuk memeriksa kadar gula darah. Jika memang terbukti rendah, segera konsumsi permen, madu, atau air putih yang dicampur 1–1,5 sedok makan gula pasir.

Atur sahur dan buka dengan tepat
Saat sahur, prioritaskan untuk mengonsumsi asupan mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, jagung, oat, sayuran dan buah. Lengkapi degan tahu, tempe, telur atau ikan.

Saat berbuka, mulailah dengan mengonsumsi makanan yang manis dalam jumlah kecil. Salah satu kudapan yang dianjurkan adalah kurma. Hindari buka puasa ‘balas dendam’ karena bisa menyebabkan gula darah melonjak tinggi.

Dengan melakukan tips di atas, penderita diabetes tidak akan terhalang untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun, jika di tengah jalan menemukan keluhan yang sangat mengganggu kondisi kesehatan, jangan paksakan diri untuk melanjutkan puasa hingga sore hari.


ads 720x90
bm

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Posting Komentar